Senin, 22 April 2019

KONSERVASI ARSITEKTUR INDONESIA : WAE REBO

Sumber: http://www.klikhotel.com/blog/desa-wae-rebo-ntt/

Yori Antar, arsitek prinsipal Han Awal Partners dan pendiri Rumah Asuh, menggagas proyek konservasi desa Wae Rebo setelah melakukan perjalanan arsitektural ke pulau Flores dan menemukan desa tersebut tahun 2008. Pada fase konservasi pertama dimulai, yaitu tahun 2009, dan fase konservasi kedua, tahun 2009-2010, Rumah Asuh bersama warga Wae Rebo memutuskan untuk memugar dulu dua rumah yang sudah ada. Pada 2011, tiga rumah dibangun untuk mengembalikan desa Wae Rebo dengan tujuh rumahnya. Proses pembangunan dikerjakan melalui gotong-royong warga.
Pada tahun 2012, Mbaru Niang, sebutan setempat untuk rumah kerucut desa Wae Rebo, mendapatkan penghargaan Unesco Asia Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation. Penghargaan tersebut diberikan pada upaya pelestarian warisan budaya berupa bangunan yang berumur lebih dari lima puluh tahun di kawasan Asia Pasifik. Mbaru Niang mendapatkan Award of Excellence, yang merupakan penghargaan tertinggi. Selain itu, Mbaru Niang juga masuk nominasi 20 besar penghargaan Aga Khan Award for Architecture tahun 2013.

Sumber : http://ulinulin.com/posts/wae-rebo-negeri-dongeng-yang-mendunia

Konservasi Wae Rebo mendapatkan pengakuan sebagai sebuah model baru dari konservasi arsitektur. Konservasi ini juga transfer ilmu membangun dari generasi ke generasi. Rumah Asuh juga mengirim mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia untuk merekam proses pembangunan Mbaru Niang. Berbagai rekaman konservasi Wae Rebo dipublikasikan dalam bentuk buku, video, pameran, hingga artikel-artikel yang tersebar di berbagai media.
Arsip Wae Rebo ini merupakan koleksi milik Rumah Asuh. Koleksi arsip Rumah Asuh Wae Rebo terdiri dari foto-foto proses dan detail pembangunan, kebudayaan, dan masyarakat Wae Rebo, dan sketsa-sketsa rencana konservasi.

Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/wae-rebo-kisah-sebuah-kampung-di-atas-awan

Pada kasus kali ini konservasi arsitektur yang dilakukan cukup berhasil karena dapat mengembalikan wajah asli Wae Rebo dengan penggunaan material bangunan yang sama dan bentuk yang sama, serta detail-detail bangunan pun dapat menyerupai bangunan aslinya. Dari sini kita dapat mempelajari bahwa perbaikan terhadap suatu bangunan tradisional walaupun sudah memiliki umur yang sangat tua tidak menutup kemungkinan peluang keberhasilan dalam melakukan suatu konservasi dibidang arsitketur, karena setiap permasalahan dapat di analisis dan dipelajari agar lekas hal tersebut dapat direspon dengan cara sebaik-baiknya dan menghasilkan keputusan desain yang paling cocok dengan kasus tersebut.

Sumber :
http://www.arsitekturindonesia.org/museum/wae-rebo-konservasi-yang-mendapatkan-pengakuan-dunia
http://kelilingbuana.blogspot.com/2014/09/wae-rebo-konservasi-arsitektur-budaya.html
http://colours-indonesia.com/id/lifestyle-id/interview-id/id-yori-antar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar